Sabtu, 09 Maret 2013

Tips Menulis Esai Paramadina Fellowship 2013



Ada yang mengatakan bahwa esai itu menggambarkan pribadi penulisnya. Esai jelas berbeda dengan artikel yang lebih mengedepankan logika, argumen, dan data;  juga berbeda dengan feature yang merupakan tulisan mendalam tentang suatu hal. Statement ini mungkin ada benarnya, karena itulah banyak beasiswa yang mewajibkan pelamarnya untuk menuliskan esai tentang diri mereka.

Lalu bagaimana cara menulis esai? Sebenarnya saya juga kadang bingung menjawabnya seperti apa. Karena saya sendiri juga masih belajar membuat esai yang baik dan menarik. Tapi, karena adik kelas SMA saya menanyakan hal tersebut, semoga tulisan ini bisa membantu.

Yang paling penting dalam esai  adalah sampaikan tentang dirimu dengan baik (optimal) walaupun dalam batasan kata, karena biasanya jumlah kata sekitar 500 kata saja. Sampaikan tentang dirimu dengan jujur, apresiasi dirimu sendiri, tapi tidak dengan arogan, juga tidak lebay.

Judul esai Paramadina Fellowship tahun ini adalah “Aku, Keluargaku, dan Temanku” dan “Usaha Pencapaian Prestasiku”.  Coba renungkan, bagaimana rekam jejakmu dalam mencapai prestasimu, dan bagaimana pengaruh keluarga dan teman bagimu dan sebaliknya.

Hal teknis yang  perlu diperhatikan adalah :


  1. Buat outline terlebih dahulu, sebelum menuliskannya di formulir yang telah disediakan.
  2. Buka dengan kalimat yang menarik.  Buka dengan kutipan, cerita, dan lain-lain. Bagian ini sebagai dasar/titik awal kamu memulai apa yang akan kamu sampaikan, namanya juga pembuka.  Ada berbagai macam lead/teras dalam membuka sebuah tulisan, lengkapnya anda bisa lihat disini.
  3. Pilihan diksi yang tepat
  4. Mintalah beberapa temanmu untuk membacanya, dan tanyakan bagaimana komentarnya. Apakah pesan yang ingin kamu sampaikan sudah ditangkap oleh pembacanya? Apakah bahasanya enak, atau masih kurang? Jangan malas untuk memperbaiki lagi jika ternyata komentar temanmu kurang positif.  Saya dulu juga menulisnya beberapa kali dan tidak langsung jadi.
  5. Tulis dengan rapi. Karena esai yang akan dikirim adalah tulisan tangan, maka tulisanmu minimal rapi (dan bisa dibaca).
Kurang lebih demikian. Pesan saya, tulislah tidak sekedar dengan tangan, tapi dengan hati. Karena katanya, yang dari hati akan sampai ke hati juga. Semangat! 

Berikut contoh esai saya saat apply Paramadina Fellowship 2010 : Saya di tahun 2025.
Contoh esai yang saya apply untuk YLI : Esai YLI

5 komentar:

  1. terimakasih kakak infonya yg sangat bermanfaat. setelah 1 bulan bermalas-malasan akhirnya terinspirasi dan dapat ilmu juga. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo, semangat..:D Dan segera kirimkan aplikasi sebelum deadline..:)
      Salam kenal..

      Hapus
  2. Teh. maaf mau tanya.. teteh dari Ar-Risalah Ciamis bukan?

    BalasHapus
  3. Iya dek Suci, betul sekali. Dulu SMP-SMAnya di Ar-Risalah Ciamis, kmu anak ar-risalah juga ya?
    Salam kenal, :)

    BalasHapus
  4. terimakasih kakak atas infonya, yah walaupun ini artikel yang cukup lama tapi manfaatnya ga kadaluarsa kok :)

    BalasHapus

Senang jika anda mau meninggalkan jejak di postingan ini..:)

Copyright © 2014 Jurnal Asri