Sabtu, 08 Januari 2011

Saya di Tahun 2025



Mengingat kematian menjadikan hidup lebih berarti. Ya, karena dengan begitu kita berusaha memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Akan seperti apa dan bagaimana saya di tahun 2025? Pertanyaan ini menarik saya ke dalam perenungan yang mendalam. Semua itu dirumuskan dalam peta hidup. Di dalamnya dijelaskan apa cita-cita, planning hidup, serta strategi pencapaiannya. Seorang bijak berkata ‘seseorang dengan tujuan yang jelas akan mengalami kemajuan walaupun ada dalam jalan yang pahit.’ Itu lebih baik daripada sekedar hidup saja, tanpa arti dan tanpa makna.
Di tahun 2025 nanti, saya membayangkan menjadi seorang analis media yang handal. Seorang analis media yang kesehariannya membedah media dari berbagai sudut pandang ipoleksosbud, maupun manajemen sampai persaingan bisnis. Mengamati media Indonesia agar tidak keluar dari fungsinya sebagai pendidik dan penginformasi masyarakat, serta sebagai control social.
Pada tahun yang sama, saya juga sudah malang melintang di dunia kepenulisan, baik fiksi maupun nonfiksi. Menjadi seorang penulis tentunya memerlukan kreatifitas dan latihan, dan harus dilatih sejak dini. Alhamdulillah sejak SMA saya sudah mulai berlatih mengekspresikan apa yang ada dalam fikiran ke dalam tulisan yaitu dengan bergabung dalam organisasi kepenulisan, walaupun tulisan saya masih jauh dari ideal.
Menjadi seorang analis media haruslah ditunjang dengan pendidikan. Planning saya setelah selesai S1, saya ingin melanjutkan studi S2 dan S3 saya. Dan setelah rampungnya pendidikan saya tersebut saya berniat menetap di daerah dimana saya dilahirkan, untuk memanfaatkan sedikit ilmu yang dipunya.
Hal yang ingin saya lakukan adalah pertama mendirikan sebuah lembaga privat. Lembaga ini mewadahi para sarjana maupun mahasiswa universitas terdekat  untuk menjadi pendidik professional. Kedua, mendirikan sebuah perpustakaan umum dengan koleksi buku yang lengkap. Perpustakaan ini didedikasikan untuk anak-anak, remaja, dan masyarakat sekitar.  Selain perpustakaan, saya juga berinisiatif untuk mencipatakan sebuah forum diskusi remaja. Berharap agar mereka menjadi generasi yang cerdas dan kritis. Rencana ketiga, yaitu mebuka beberapa usaha untuk mendanai jalannya kedua planning saya. Diantaranya membuka usaha di bidang kos-kosan, laundry, warnet, jasa foto kopi, dsb.
Begitu besar keinginan saya agar planning dan mimpi saya terwujud. Bukan semata-mata keegoisan pribadi, namun keinginan untuk memberdayakan masyarakat. Dan betapa indahnya jika setiap generasi muslim mempunyai semangat dan rencana besar untuk memajukan bangsa dan agamanya. Tentunya beberapa tahun mendatang, Islam dan Indonesia sudah lebih baik.
Saya jadi teringat kata bijak dalam novel Laskar Pelangi, ‘jangan tanyakan apa yang telah bangsamu berikan padamu, namun tanyakan apa yang telah kamu berikan pada bangsamu.’ Saya sadarini adalah sebuah rencana, pada akhirnya Tuhan jugalah yang menentukan. Namun, setidaknya saya sudah beri’tikad baik untuk menatap masa depan yang lebih baik.

Ditulis oleh :
Asri Nuraeni,
Alumni SMA Terpadu Ar-Risalah tahun 2009

4 komentar:

  1. wahaha,ini pasti tulisan buat apply PF !!!
    happy to read your future-will
    semangat asriii ..

    mimpi setinggi langit, paling ngga kala langit ketinggian, tanpa sadar sudah mncapai puncak gunung :)

    BalasHapus
  2. makasih banyak pin,,semoga di tahun 2021 pas gathering PF, kita udah jadi orang ya...

    BalasHapus
  3. keren keren kereen :)
    keep spirit teh :)

    BalasHapus
  4. okray...makasih resti chantikk..

    semangat juga,
    walaupun sebenarnya sedih, abstraksi unair ga lolos..hahaha

    tapi, kita cobalagi aja ya..
    anda belum beruntung..^^

    BalasHapus

Senang jika anda mau meninggalkan jejak di postingan ini..:)

Copyright © 2014 Jurnal Asri