Rabu, 03 Oktober 2012

Berubah! #Power Ranger


Perubahan ke arah lebih baik itu sulit, tapi bisa!

Ini berawal dari kebersamaan saya dengan Amy, teman satu dorm saya. Amy ini sama-sama satu kampus dengan saya di Paramadina, tapi mengambil program studi DKV (Desain Komunikasi Visual). Minggu kemarin, saya minta Amy untuk mengantar ke Pasar Senen, untuk bertemu dengan senior di FLP, (ngasihin tugas yang telat, haha).
Perubahan itu bermula dari sini.
“Amy, nanti kita berangkat jam satu yah..” aku mengirim sms pada Amy. Padahal kami masih dalam satu rumah, hanya saja malas kalau harus ke kamarnya.
“Ok” balas Amy singkat. Dan dari jam 11 sampai jam satu kurang, kami tidak saling berkomunikasi lagi. Jam satu tepat Amy turun, dan sudah siap. Untung aku sudah siap, padahal biasanya telat.

Kemudian, kami pergi ke Senen. Langkah jalan Amy, setelah aku amati memang cepat. Lebih cepat dari standar cepatku, hehe. Baguslah, ini efisiensi waktu namanya. Setelah naik kopaja P20, dan berhenti di perhentian terakhir, kami pun menuju Atrium Senen. Sampai disana, orang yang sudah janji akan bertemu denganku, ngaret 1 jam. Nggak nanggung-nanggung. Setelah cukup bete, dan bosan melihat-lihat buku di Gunung Agung, dan kaki terasa pegal-pegal, orang itu datang juga. Tapi Amy untungnya nggak keliatan bete, padahal jelas-jelas aku aja udah bete nunggu saking lamanya. #sohelpful.
Dari situ, aku berjanji untuk belajar ontime.
Dua minggu dari situ, terhitung dua kali aku menghadiri kumpul FLP (Forum Lingkar Pena) di Taman Ismail Marzuki. Acara biasanya dimulai jam 10 pagi hari Minggu, dan aku sudah berangkat dari rumah jam 9 teng, supaya bisa datang lebih awal. And its work! Ada perasaan bahagia ketika aku bisa mencapai targetku sendiri. Semester kemarin, parah banget soalnya. Dari 16 pertemuan FLP yang harus dihadiri, aku Cuma datang 3x plus 1 x di pembukaan. Parah banget kan? Dan salah satunya itu, aku datang saat si pemateri hampir menyelesaikan pembicaraannya. Karena aku harus membayar mahal kesempatan kedua yang diberikan, aku pun bertekad untuk komit hadir di pertemuan kelas Novel dan tentunya melatih diriku sendiri.
Minggu kemarin, sebenarnya aku agak telat berangkat ke TIM. Aku setengah berlari untuk bisa mendapat Kopaja lebih cepat. Walaupun sempat macet gara-gara kejebak lampu merah 3x di daerah Menteng, 5 menit sebelum jam 10 aku sudah sampai di gerbang TIM. Aku kira semua sudah datang, ternyata....huft, aku orang ketiga yang datang. Dua temanku sudah menunggu di bawah Pohon Bodhi. Dan you know what, pematerinya datang lebih telat lagi. Satu jam kemudian, rombongan pemateri dan mentor baru datang. Alasannya karena naik taxi, dan kejebak car free day. Hmm, sebenernya batasan excuse itu sampai mana sih? Apa ini sebuah bentuk profesionalisme? Saya bingung. Kalo kata temenku yang ngutip entah darimana, bahkan alasan sakit saja bukan bentuk profesionalisme. #sadis.
Nah, dan pagi tadi aku datang telat ke kelas. Nggak telat banget sih, hanya dosennya lebih dulu datang ke kelas. #ngeles. Rasanya gimana ya, kok balik lagi ke kebiasaan lama. Hmm..nggak lagi deh. 

0 comments:

Posting Komentar

Senang jika anda mau meninggalkan jejak di postingan ini..:)

Copyright © 2014 Jurnal Asri