Tentang Keberpihakan #2 & Objektif #3
Tentang Independensi, Keberpihakan, dan Objektifitas
Tentang Keberpihakan #2
Seorang teman baru yang saya temui di Youth Anti Corruption Camp, (saya lupa yang ngomong siapa), Saat itu kami sedang membicarakan program komunitasnya yang melakukan advokasi bagi masyarakat yang membutuhkan. Pesan yang saya tangkap, mahasiswa itu harus berpihak. Berpihak pada masyarakat lemah. Jadi salah satu yang dimiliki oleh organisasi mahasiswa adalah keberpihakan.
Hal ini senada dengan apa yang pernah disampaikan oleh Mas Ade, dosen Matkul Media Budaya dan Masyarakat. Saat itu kami sedang membicarakan tentang sikap netral. Menurutnya, jika ada pihak yang sedang bertikai, katakanlah yang bertikai adalah raksasa dan orang yang kecil dan lemah. Jika anda netral, dan tidak memihak siapapun, sebenarnya anda sudah berpihak pada si Raksasa itu, karena dialah yang jelas-jelas akan menang. Jadi, netral dalam pandangannya, adalah memihak pada yang lemah. (make sense dengan paragraf pertama).
Tentang Objektifitas #3
Nah, ini saya bingung banget.
Jadi ceritanya saya jadi koordinator selektor sebuah forum. Saya yang menentukan kriteria penilaian bagaimana peserta yang akan lolos. Singkat cerita, sampai dengan akhir tugas, ketika semua selektor mengumpulkan hasil penilaiannya, dilihat-lihat nilainya ada beberapa yang timpang. Sederhananya, ada selektor yang pelit nilai, dan ada yang dermawan nilai.
Ini namanya objektif dalam subjektifitas, haha.
Tapi, akhirnya kami berunding, untuk menghasilkan titik temu dan keputusan terbaik. Kedepannya, perlu sebuah sistem yang lebih baik agar tidak terjadi kesalahan yang sama (Objektif dalam subjektifitas).
0 comments:
Posting Komentar
Senang jika anda mau meninggalkan jejak di postingan ini..:)