Kamis, 01 Januari 2015

Dari Purwokerto ke Tanah Para Daeng

Hamparan mangrove di Pulau Tanakeke, saya bersyukur sekali bisa melihatnya langsung.

Januari tahun lalu saya masih berkutat dengan kerjaan magang saya, membaca [dalam arti harfiah] berita online dan berita di media cetak. Magang di sebuah lembaga riset yang ternyata sudah hampir satu tahun saya di sana (terhitung Februari 2013), dan setelah menimbang beberapa hal, terutama skripsi saya yang tidak kunjung selesai, saya memutuskan resign sejak Februari 2014. Januari 2014 saya masih ingat, saya bersama kawan saya Septi Diah Prameswari dan Neni Nuraeni sumringah saat akhirnya seluruh pekerjaan yang kami lakukan sepanjang tahun akhirnya dirilis juga. :)


Sejak Januari 2014 saya sudah hibakhkan hidup saya untuk skripsi saya, yang berjudul “Isu Politik dalam Bingkai Berita Korupsi, Analisis Isi Berita Korupsi di 4 Media Online”. Mohon maaf jika saya nampaknya begitu bangga dengan skripsi saya, maklum saja, perjuangannya lumayan berat bagi saya pribadi. Ada ratusan berita yang harus saya baca satu persatu dan analisis. Skripsi ini akhirnya selesai juga, tepatnya di 8 Agustus 2014 saya resmi lulus dari Ilmu Komunikasi Paramadina.

Oya, di tengah-tengah perjuangan skripsi ini, saya sempat melenceng sedikit. Melewati proses pendewasaan dengan entahlah ini disebut aksi heroik atau malah hal paling memalukan sepanjang hidup [datang ke wisudaan mantan, padahal saya tidak diundang], kemudian sempat patah hati sampai menjadi sangat pendiam setelah pulang dari Purwokerto, seperti melewati suatu ruang hampa, perlu waktu untuk mengembalikan kesadaran. Karena life must go on, saya tetap melanjutkan hidup saya, mengurungkan niat untuk bunuh diri. Saya jadi inget meme tentang jodoh, katanya "Jodoh itu sudah ada yang ngatur, deketin aja yang ngaturnya" #asek

Kemudian memasuki masa-masa transisi setelah lulus kuliah. Sebulan sebelum lulus saya sudah deg-degan, atau mungkin panik karena beasiswa sudah tidak turun dan belum punya penghasilan. Kemudian tergesa menyebar lamaran ke media. 4 Agustus adalah hari pertama saya masuk di Kompasiana sebagai moderator. Ternyata masuk kantor setiap hari cukup membuat bosan, akhirnya saya coba apply di 2 NGO. Satu NGO di Makassar menghubungi dua hari setelah saya email CV dan portofolio. Tak disangka, saat ini saya sampai juga di Makassar, merantau di tanah para daeng :) Tidak terbayang sebelumnya bahwa saya berkesempatan menikmati keindahan 4 Kabupaten di Sulawesi Selatan (Kab. Barru, Kab. Takalar, Kab. Maros, dan Kab. Pangkajene dan Kepulauan).

This life is like unpredictable journey! Keep it move!



2 komentar:

Senang jika anda mau meninggalkan jejak di postingan ini..:)

Copyright © 2014 Jurnal Asri