Menulis, Hobi ataukah Profesi?
Jawaban dari pertanyaan di atas sebenarnya boleh-boleh saja. Menjadikan menulis sebagai sebuah hobi
itu sah saja. Menulis merupakan proses kreatif yang memeras otak (apalagi jika
menulis nonfiksi), yang tentunya mendorong penulis juga untuk membaca. Sebuah
hobi yang sangat bermanfaat bagi perkembangan intelektual, bahkan bisa menjadi
terapi untuk menghindari pikun. Menjadikannya sebuah profesi? Sah juga.
Menjadikannya sebuah profesi malah semakin mendorong kita menjadi seorang
profesional. Menulis tentunya sebuah profesi yang menjanjikan. Tentu, jika itu
konsisten dilakukan.
Kang Arul, yang menjadi pemateri , bisa menulis buku setebal 200 halaman
dalam 2 hari. Ya, waktu yang singkat memang. Tetapi, yang lama adalah proses
riset yang dilakukan, kurang lebih selama 2 bulan. Menurut beliau, kebanyakan penulis pemula
menulis dengan cara linier. Menulis dari awal (opening), kemudian mengalami writers
block. Tapi tidak menutup kemungkinan juga sih, jika ada orang yang
terbiasa menggunakan pola linier ini. Saran supaya tidak mengalami writers
block adalah dengan menuliskan apa saja yang terlintas. Mau dari endingnya
terlebih dahulu, atau ketika klimaksnya dulu.
Ada dua hal yang diperhatikan dalam menulis buku, pertama Judul yang
benar-benar menarik, dan opening yang juga memikat pembaca. Bulan-bulan yang
harus dihindari ketika mengirimkan naskah ke penerbit adalah Maret, Juli,
November, dan Desember.
0 comments:
Posting Komentar
Senang jika anda mau meninggalkan jejak di postingan ini..:)