Rabu, 28 September 2011

Menyontek itu korupsi?


Menyontek, mungkin bagi sebagian orang merupakan suatu hal yang wajar. Ini biasa dilakukan. Dari masuk Sekolah Dasar, SMP, kemudian SMA, bahkan sampai ke bangku kuliah, menyontek sangat marak dilakukan. Bahkan dari sekian banyak pelajar dan mahasiswa, mungkin hanya sekian persen yang benar-benar menyadari bahwa menyontek merupakan hal yang mencoreng integritas.
Dulu saya termasuk dari bagian mereka, (siswa-siswa yang mencontek). Hanya saja, ketika saya masuk sebuah pesantren dan mulai mengenakan jilbab, dan seiring tumbuh dewasa, lama-lama saya sadar bahwa menyontek merupakan pelanggaran atas integritas. Dan merasa malu ketika melakukan hal tersebut.
Saya masih ingat, terakhir kali saya menyontek yaitu saat kelas 2 SMA. Saat itu sedang ujian, dan saya tidak begitu menguasai materi yang diujiankan, akhirnya saya menyontek juga. Lalu bagaimana teman-teman sekelas saya? Dari mereka, tidak sedikit yang menyontek, dan mendapatkan nilai bagus di kelas.
Kesadaran itu muncul secara perlahan. Nilai-nilai agama yang diajarkan secara perlahan mulai meresap dalam keseharian saya, menjelma menjadi sebuah tingkah laku. Sejak saat itu, saya berjanji pada diri sendiri tidak akan lagi menyontek.


Teman-teman saya yang menyontek dan tidak diketahui oleh guru saya sering mendapatkan nilai bagus di kelas. Tak jarang saya merasakan it’s not fair. Ini sebuah persaingan yang tidak sehat. Saya yang jujur dalam ujian mendapatkan nilai yang biasa, sedangkan mereka seringkali mendapat nilai maksimal.
Lama-lama saya apatis juga terhadap teman-teman yang menyontek itu. Saya tidak peduli lagi mereka menyontek atau tidak. Toh tujuan saya belajar bukan hanya mengejar nilai, tetapi juga benar-benar mendalami ilmu tersebut. Lagipula, menyontek itu bagi saya adalah urusan individu itu sendiri dengan Tuhan, apakah dia jujur atau tidak. Toh, orang yang menanam sebuah kebaikan akan menyemai kebaikannya sendiri, dan orang yang menanam hal-hal yang tidak positif akan menuai akibatnya sendiri.
By the way, walaupun saya tidak pernah menyontek lagi, ketika ada teman yang menanyakan sebuah penjelasan, saya tetap memberikan informasi terhadap mereka. Tentunya penjelasan yang singkat dengan bahasa yang mudah dipahami. Bagi saya, orang-orang yang menanyakan jawaban saat ujian terhadap temannya, itu lebih baik daripada orang yang benar-benar membuka catatan atau membuat catatan dari rumahnya.
Apakah menyontek sebuah korupsi kecil?
Ya, menurut saya begitu. Karena dari hal-hal kecil itulah kita tumbuh. Dari hal-hal kecil itulah terbentuk sebuah kebiasaan.
Kenapa menyontek bisa terjadi?
Karena ada sebuah kesempatan. Ketika sebuah niat bertemu dengan kesempatan, maka ini akan terjadi. Begitu juga dengan korupsi-korupsi yang terjadi di negeri ini. Supply yang besar terhadap korupsi, ketika bertemu dengan demand, maka terjadilah.
Jadi, untuk mereduksi angka korupsi itu harus ditekan demand-nya (kesempatannya).
Dalam hal menyontek itu, saran dari saya sih ketika sejak kecil, nilai-nilai integritas itu benar-benar ditumbuhkan. Bermula dari keluarga. Integritas merupakan hal yang familial, yaitu bisa tumbuh dari lingkungan keluarga. Seperti yang disampaikan Anies Baswedan dalam talkshownya, misalnya orangtua tidak membohongi anaknya, ketika hendak pergi. Berkata ya jika itu ya, dan tidak jika itu tidak.
Di lingkungan sekolah, guru-guru juga bisa menumbuhkan integritas dengan memberitahu pada siswanya, bahwa nilai-nilai kejujuran merupakan hal yang paling utama. Nilai tidak menjadi masalah, yang penting jujur.
So, saya rasa jika setiap keluarga dan sekolah-sekolah di Indonesia benar-benar menanamkan dan memberi teladan terhadap pentingnya integritas, dibarengi dengan sistem yang mendukung saya rasa korupsi di Indonesia bisa ditekan. Bermula dari hal-hal sederhana seperti tidak menyontek, tidak mengkhianati kepercayaan pasangan (selingkuh), tidak mengingkari janji, dan datang tepat waktu. Lets begin it from our self, from little thing, and now.

4 komentar:

  1. "menyontek merupakan pelanggaran atas integritas" << gue sukaa kata-kata ini sri..! dan gw amat setuju mencontek adalah korupsi. Jadi inget pernah nangis di kelas gara2 dimarahi sama org yang aku peringatin krn org itu nyontek. HUH sebel

    BalasHapus
  2. ternyata, pola pikir kita ketemu disana Ron!! hehe.

    Sekali tidak menyontek, tetap tidak menyontek. Hidup integrity!!

    BalasHapus

Senang jika anda mau meninggalkan jejak di postingan ini..:)

Copyright © 2014 Jurnal Asri