Rabu, 20 Februari 2013

Konstruksi Realitas


tampilan liputan gempa Aceh

Tsunami Aceh, 2004

Tsunami Aceh 2004

3 foto diatas, mungkin mengingatkan teman-teman pada fenomena Tsunami Aceh yang terjadi di tahun 2004. Yang hendak saya share disini adalah mengenai konstruksi realitas. Apa sih konstruksi realitas itu? Pembahasan ini ada kaitannya dengan media, dan budaya visual.

Ada banyak realitas atau kenyataan yang terjadi, seperti halnya yang terjadi saat bencana tsunami Aceh terjadi, namun, tergantung pada pekerja media mau mengambil realitas mana yang akan di angkat di media dan disampaikan pada publik.

Jika dilihat dari 2 foto diatas (foto ke2 dan ke3) bisa kita analisis. Kemudian muncul pertanyaan, 
Kenapa foto yang diambil lebih banyak menampilkan kesedihan, kecemasan, dan kekacauan dari realitas yang terjadi? Kenapa yang dimunculkan kebanyakan adalah hal-hal yang mengundang derai air mata? Kenapa tidak diambil foto-foto dari angel lain, atau dari sudut pandang lain yang lebih bermuatan positif dan optimis? Apakah budaya kita yang memang cenderung mendramatisir sesuatu? atau media yang memulainya demikian? Luthfi Adam, dalam mata kuliah Budaya Visual Media, menyebut analisis ini dengan madzhab konstruktivis. 

Lalu, kenapa realitas seperti itu yang ditampilkan di media? Maka jawabannya mengarahkan kita pada pertanyaan selanjutnya : siapakah yang berkepentingan? Siapakah yang berkepentingan dengan komodifikasi kemiskinan dan berita kebencanaan? tentu..ada kepentingan yang dasarnya adalah motif ekonomi. Analisis ini lebih mendalam dari analisis konstruktivis, disebut dengan madzhab kritis. 







0 comments:

Posting Komentar

Senang jika anda mau meninggalkan jejak di postingan ini..:)

Copyright © 2014 Jurnal Asri